Sebagai kota pahlawan, Surabaya memiliki banyak peninggalan sejarah di dalam kotanya. Arca Joko Dolog menjadi salah satu cagar budaya yang masih tersimpan rapi di Kota Surabaya. Cagar budaya tersebut juga memiliki banyak sekali sejarah maupun fakta unik yang melekat padanya.
Tentu saja, hal tersebut menarik untuk dipelajari. Berikut beberapa penjelasan terkait salah satu cagar budaya di Surabaya yang wajib diketahui oleh para wisatawan.
Sejarah Penemuan Arca Joko Dolog
Terdapat berbagai pendapat terkait asal dari arca ini. Ada yang mengatakan patung tersebut bersumber dari Kabupaten Mojokerto. Selain itu juga ada yang mengatakan patung tersebut berasal dari Candi Jawi Nganjuk dan Malang.
Pada saat penjajahan Belanda di tahun 1817, arca ini diangkut menuju Kota Surabaya. Awalnya patung tersebut diletakkan di Museum Mpu Tantular, Wonokromo. Namun saat beralih fungsi, arca ini diletakkan di seberang bangunan bekas museum.
Seakan perkembangan zaman, beberapa fungsi lahan ikut berubah. Sekarang Arca ini tertelak di Jalan Apsari, Kecamatan Genteng, Surabaya. Untuk mendatanginya pengunjung bisa memakai jasa Travel Malang Surabaya agar lebih mudah.
Kisah terbentuknya arca ini juga sangat menarik, berawal dari sang ibu yang marah terhadap anaknya (Joko Truno). Kemarahan tersebut akibat sang anak tidak segera datang menemui ibunya saat dipanggil.
Hingga akhirnya sang ibu mengutuk anaknya menjadi batu duduk. Kemudian istilah Dolog diambil dari kalimat dhelag-dhelog yang menandakan seperti anak bodoh.
Begitulah cerita rakyat di balik adanya Arca Joko Dolog. Tentu saja cerita ini sengaja dibuat agar seorang anak dapat mengambil hikmah untuk tidak berperilaku seperti Joko Truno. Melainkan agar selalu menjadi anak yang berbakti.
Fakta Uniknya
Sebagai salah satu peninggalan cagar budaya, Arca Joko Dolog juga memiliki banyak sekali fakta unik yang melekat padanya. Adapun beberapa fakta uniknya ialah:
1. Mempunyai Cerita Mistis
Kebanyakan peninggalan sejarang memang tidak lepas dari kisah mistis yang melekat padanya, tak terkecuali pada Arca satu ini. Pada bagian luar, terdapat sebuah pohon mangga dan 5 pohon beringin yang kemungkinan telah berusia ratusan tahun.
Mengutip dari cerita setempat, di balik hawa sejuk di sana konon terdapat sosok ghaib perempuan berkebaya hijau dan kuning. Bahkan, ketika arca tersebut hendak dibawa Belanda, kapal yang digunakan untuk mengangkutnya mengalami kerusakan.
2. Dipercaya Sebagai Wujud Raja Kertanegara
Raja Kertanegara merupakan pemimpin terakhir dari Kerajaan Singasari. Arca tersebut telah dibuat di tahun 1289 dengan susunan batu alam pilihan. Berwarna hitam legam serta dihiasi selendang emas, tingginya yaitu 166 Cm dengan kelebaran 138 Cm.
Selain menunjukkan kemasyhuran Raja Kertanegara, arca tersebut juga menyimbolkan sosok pengikut Budha Tantrayana. Praktek ajaran Vajrayana atau Tantrajayana bisa dilihat pada pembacaan mantra serta simbol-simbol kehidupan.
3. Cagar Budaya Sejak Tahun 1996
Telah resmi menjadi cagar budaya Surabaya sejak tahun 1996, Arca satu ini juga telah diresmikan walikota pada saat itu. Meskipun hanya terdiri dari beberapa patung kecil juga sepasang Patung Singo Barong.
Hal tersebut harus selalu dijaga dan dilestarikan, karena termasuk warisan sejarah dan budaya. Sehingga harus selalu dirawat untuk bukti dan pelajaran yang menarik untuk dipelajari di masa akan datang.
Demikian berbagai informasi terkait Arca Joko Dolog. Pada intinya, arca tersebut merupakan saksi mati peninggalan sejarah masa lalu yang harus dirawat kelestariannya dan sekaligus menjadi bukti kekayaan budaya Indonesia.
Baca Juga : Ini dia Cara Menuju Pantai Pink Lombok Beserta Biayanya